Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Friday, July 3, 2009

Optimist

Disadur dari rovicky.wordpress.com, pakdhe yang satu ini memang keren lah..

Optimist itu bukan nekat.

Optimis itu keberanian berdasar pengetahuan untuk memilih dua pilihan “terus maju” atau “maju terus” !
Ingat keputusan yang diambil mesti alias kudu berdasar sebuah pengetahuan. Keberanian bukan kenekatan. Orang nekat itu maju terus karena tidak tahu. Sedangkan optimis itu mengerti risiko yang akan dihadapi, namun juga mengerti keuntungan yang akan diperoleh.

Secara grafis didongengkan saja sederhananya seperti dibawah ini:











Kebetulan kemarin baru ngobrol di milist tentang apa dan siapa yang disebut si Pemberani. Saya tidak melihat dari sisi manusia yang memili hormon Testosteron yang menyebabkan keberanian itu muncul tetapi melihat yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Diatas itu gambar yang menunjukkan beberapa orang bernama A, B C, D.. dst yang memiliki pendapat terhadap kemungkinan keberhasilan proyek yang dijalankannya.

Si A, memiliki 8 jenis ilmu (knowledge) dimana 6 ilmunya mengatakan akan sukses, sedangkan 2 ilmunya mengatakan gagal (failure). Sehingga si A mengatakan 75% akan sukses.

Si B, memiliki 6 ilmu saja, dan mengatakan 67% akan sukses karena 4 dari kajian ilmunya menyimpulkan akan berhasil sedangkan 2 ilmu lainnya menyatakan kemungkinan gagal.

Si C, mengatakan 50% peluangnya sukses. Karena si C ini ilmunya cethek hanya mampu menganalisa dua ilmu yang dikuasainya. Tetapi dia yakin 50% berhasil.

Demikian juga si D, dst. Mereka meyakini keberhasilannya berdasarkan ilmu yang dimilikinya.

Contohnya mungkin dalam perminyakan yang banyak bergulat dengan pertimbangan yang berisiko. Dan yang paling sering terjadi adalah banyak yang nyampur-nyampur antara “Perception Chance” dan “Actual/Real Chance“.

“Perception Chance” adalah peluang yg diketahui dan merupakan pendapat masing-masing sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Disisi lain Actual Chance adalah peluang riil yang sebenernya karena adanya faktor-faktor yang tidak diketahui.

Kita ndak bakalan tahu “actual/real chance“

… Disinilah, yang kita tahu hanya yang kita persepsikan masing-masing saja.

Si A menganggap peluangnya 75% sesuai pengetahuannya. Karena ada dua point yang tidak diketahuinya maka si A sebenernya memiliki peluang 60% (60% chance) saja. Sedangkan si D juga mengatakan peluangnya 75%. Tapi karena pengetahuan si D itu sedikit maka peluang D hanyalah 30%.

Si C dan si G masing-masing mengatakan sama-sama peluangnya 50%. Tetapi karena pengetahuan G lebih banyak maka peluang si G sebenernya jauuh lebih besar dibanding si C.

Disinilah pengetahuan memiliki peran dalam menentukan peluang. Semakin banyak pengetahuan/knowledge maka peluang suksesnya juga semakin besar.

Bagaimanapun pengetahuan akan meningkatkan keberhasilan menebak atau dalam bahasa simbah-simbah dulu disebut “Knowledge will increase predictability“, Ilmu akan meningkatkan kempauan dalam melihat peluang untuk sukses.












Grafik atau gambar diatas jelas menunjukkan bahwa peluang yang lebih berarti (mendekati actual chance) adalah peluang yang didasarkan pada pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki maka akan semakin jitu dalam menebak. Walaupun kemungkinannya sangat kecil kalau jitu menebaknya maka kemungkinan keberhasilan dalam menentukan pilihan akan lebih baik.

Jadi jangan asal berani, ketahui dulu segala kemungkinan dengan ilmu. Jadilah si I (indonesia), walaupun peluangnya kecil tetapi berani terus maju atau maju terus.

[+/-] Read More...

Thursday, July 2, 2009

10 Nilai Progressive

Makan malem hari ini bareng si yodhi lagi.. Kali ini gw dapet jatah nasi kotak meeting siang, so.. dengan alesan penghematan, gw makan malem pake sisaan nasi kotak siang, sementara siang tadi gw makan di kondangan tetangga belakang rumah..
Seperti biasa, abis makan, gw ngerampas koran kompas empunya yang punya rumah.. secara die langganan, dan gw kagak. Beberapa bacaan menarik terpampang di situ, en salah satunya ada bacaan mengenai "Manusia Indonesia". Hmm.. Gw baca sepintas, dan gw menemukan kalo gw ga terlalu tertarik akan ide pandangan si penulis tentang bangsa yang berada di ujung asia tenggara ini. Yang membuat gw tertarik adalah teori bahwa bangsa maju harus memiliki 10 nilai utama, diantaranya :
1. Nilai orientasi akan waktu, a.k.a. disiplin
2. Kerja
3. Hemat
4. Pendidikan
5. Manfaat
6. Komunitas
7. Kode etik
8. Keadilan dan kejujuran
9. Egaliter
10. Sekularisme (gw ga sepakat ama yang ini, hehe)
Hmm.. gw harus nyari bacaan Islami laen yang mungkin bisa lebih menjelaskan nilai-nilai yang pastinya lebih lengkap daripada nilai-nilai yang ditulis di atas..

[+/-] Read More...