Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Friday, June 6, 2008

Petroleum Engineering for Dummies (termasuk gw)

Per tanggal 24 Mei 08 jam 00.00 WIB, harga BBM resmi dinaikan pemerintah. Cukup menggelitik isu yang digelintirkan pemerintah, yaitu naiknya harga minyak mentah dunia (crude oil) menjadi dasar kenaikan harga BBM. Lalu gimana, tanggapan ekonom, kritikus dan para bacot-ers laennya mengenai kenaikan harga ini??!! Mulai dari mengangkat masalah isu penyelamatan anggaran, masalah pengentasan kemiskinan, masalah efek domino dls dls.



Diantara masalah tersebut ada masalah lifting di Indonesia. Lifting bisa disederhanakan sebagai produksi minyak mentah di Indonesia. Nah… dari pada waktu terbuang percuma-cuma, buat neriakin minta harga turun.. en buang-buang bau mulut di forum diskusi metro tipi dan tipi nya si one, mending belajar mengenai proses pengangkatan minyak ini. Toh kalo memang, produksi minyak kita naek, seharusnya, kita gak perlu pusing buat naekin harga BBM. Ataupun klo mau naekin harga BBM, jelas bukan untuk isu penyelamatan anggaran.. tapi digunakan untuk mensubsidi yang laen. Iya gak??

Nah.. sebenernya sesulit apa sih buat nemuin cadangan minyak, kemudian mengangkatnya (lifting) ke permukaan, terus kemudian bisa dijual dengan harga US$ 140 per barel per bulan mei ini?

Buat ngangkat tuh crude oil diperlukan banyak curahan tenaga, waktu dan uang.. secara garis besar banyak pihak yang terlibat disini. Kurang lebihnya sbb:
1. Manajemen. Penentuan keekonomisan dan kelayakan apakah sumur tersebut layak dibuka atau tidak, perlu lobi politik dan ekonomi tingkat tinggi. Sama seperti bidang-bidang laen, manajemen harus diperhitungkan. Because someone must responsible for those thing, doesn’t it?

2. Geologist, penentuan titik letak lokasi pengeboran, kedalaman dan itung-itungan cadangan minyak serta kelayakan dari segi teknis dilakuin oleh tim ini. Jadi.. klo gak nemu minyak, yg paling merasa bersalah yah mereka-mereka ini.. haha.. tapi.. mana ada yang tau isi perut bumi, dalam laut bisa diprediksi, minyak di bumi mana ada yg tau.. eh salah dink.. apa yg ada di hati mana ada yg tau.. (garink mode : ON)
3. Legal, secara hukum, pembebasan tanah dan masalah-masalah ketenaga kerjaan maupun kontraktual pekerjaan merupakan tanggung jawab tim ini.
4. HSE (Health Safety Environment). Belakangan ini, aspek ini merupakan syarat mutlak dalam melakukan segala kegiatan. Lindungan lingkungan, tuntutan untuk melestarikan lingkungan menjadi isu hangat dalam menghadapi era globalisasi.
5. Site Construction, nah.. tim ini kebagian sialnya aja.. hahaha.. tim ini harus ‘menyediakan’ tata ruang yang cukup guna mensupport lapangan. Menyediakan dalam hal ini mulai dari pembukaan lahan klo masih berupa hutan, pembuatan jalan, perkerasan tanah, dan klo masalah tanah secara legal sudah terselesaikan, belum tentu sesuai dengan keadaan lapangan.
6. Drilling, tukang ngebor nya. Resiko terbesar dalam hal masalah safety di lapangan. Kudu asuransi jiwa sebanyak2nya.. hehe
7. Reservoir Engineer, fungsinya hampir mirip dengan geologist, tapi bisa dibedakan dalam masalah waktunya. Klo misalnya ada trouble di sumur, tim ini harus ngakalin lagi gimana
caranya supaya merawat sumur itu. Sumur kan juga harus dirawat.

Dalam menentukan letak pengeboran dilakukan beberapa tahap, sampai akhirnya minyak mentah bisa disedot ke permukaan.
1. Seismic. Survey pertama dengan menggunakan getaran maupun dinamit guna memberikan efek seismic kemudian didapatkan data lapisan tanah.






2. Log. Seismic yang memberikan peta dasar lapisan bumi, cuma sekedar memberikan perkiraan dasar kira-kira dimana minyak bumi terperangkap dalam reservoir. Untuk memastikan apakah perangkap reservoir tersebut mengandung minyak atau nggak, dilakukan logging. Membaca logging bisa membantu para engineer dalam memberikan technical decision untuk reservoir tersebut.





3. Korelasi, dilakukan guna menentukan cakupan reservoir dengan menentukan titik kedalaman batas atas dan batas bawah reservoir minyak. Dari sini kira-kira kita bisa memperkirakan 3D dari sumur reservoir tersebut.







4. Nah, penggambaran dan perkiraan cakupan sumur tersebut digambar ke dalam sebuah peta (nama ilmiahnya gw lupa). Dari sini kita bisa dapetin, berapa cadangan/reserve si sumur itu, yang kemudian bisa kita hitung keekonomisan dari pengexplorasian sumur tersebut. Pretty cool huh?
5. Nah, setelah semua di setujui barulah dimulai pemboran dan masalah tata ruang dan segala macam tetek bengeknya.
6. Klo udah berhasil di bor dan keluar minyak, maka sumur tersebut mulai dapat kita produksiin, tentunya dengan mempersiapkan segala fasilitas penunjang yang dibutuhkan sehingga crude oil itu bisa kita jual/olah dalam kilang yang kemudian digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran bangsa dan negara. Dedikasi bagimu Negeri!!!

Udah tau betapa susahnya mencari minyak?? Hehe, gak usah dibawa susah, dijalanin aja...

No comments: